Penilaian Akhir Tahun Pelajaran 2022/2023 diikuti seluruh ...
- Pengumuman Kelulusan TP. 2023/2024
- Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Susukan
- Pembangunan Masjid Baitus salam SMK Negeri 1 Susukan
- Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Materi Energi Dan Perubahannya Kelas X DITF SMK Negeri 1 Susukan
- SOSIALISASI DAN PEMBEKALAN PKL (PRAKTIK KERJA LAPANGAN) KEPADA WALI SISWA DAN SISWA KELAS XI TEKNIK
- Berpuisi dengan Iringan Musik di Puncak Peringatan Bulan Bahasa SMK Negeri 1 Susukan
- Bakti Sosial, Wujud Peduli Ambalan Wisanggeni-Mustikawati
- Lagi, Ekansa Prima FC Sabet Peringkat Ketiga Turnamen Sixfeo U17
- Penanaman Pohon, Bukti Cinta Alam Anggota Pramuka Penegak Ambalan Wisanggen-Mustikawati
- Kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) Wisanggeni-Mustikawati
Merdeka Belajar Siapkan SMK Unggulan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Merdeka Belajar episode
kedelapan bertajuk SMK Pusat Keunggulan yang ditujukan untuk menjawab tantangan
dalam rangka pembenahan kondisi SMK saat ini, agar semakin sejalan dengan
kebutuhan dunia kerja.
Program SMK
Unggulan
Program SMK
Pusat Keunggulan bertujuan menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja
atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan
menyeluruh dengan dunia kerja.
Kemendikbud
akan menambahkan pembinaan dari perguruan tinggi terutama dari prodi vokasi
kepada SMK. Dari 895 SMK yang terlibat, akan diprioritaskan pada 7 sektor yaitu
ekonomi kreatif, permesinan, konstruksi, hospitality service, maritim,
pertanian dan kerjasama luar negeri.
8 Aspek
Sekolah Unggulan
Mewujudkan
keselarasan antara SMK dengan dunia kerja dapat ditempuh melalui pemenuhan
delapan aspek link and match. Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan
dengan penguatan aspek softskills, hardskills, dan karakter kebekerjaan.
Kedua,
pembelajaran diupayakan berbasis project riil dari dunia kerja (project
based learning) untuk memastikan hardskills, softskills, dan karakter yang
kuat. Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun
pakar dari dunia kerja.
Keempat,
praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester. Kelima, bagi lulusan dan
bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan
kebutuhan dunia kerja. Keenam, bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk
memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin.
Ketujuh, dilakukannya riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasus atau kebutuhan riil industri. Terakhir, komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.